Serang – Band yang terinspirasi dari lagu Goodnight Electric “-Dopamin” dari album Misteria serta Faris selaku gitaris dari band ini menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia di muka bumi ini harus memiliki hormon Dopamine (Bahagia, Kesenangan) yang dapat meningkatkan semangat dalam kehidupan sehari-hari. Hormon Dopamine ini sangat berpengaruh pada suasana hati seseorang, dan tentunya kami hadir untuk memberikan rasa kegembiraan kepada para pendengar.
Yang bikin uniknya dari band ini adalah, jarak antar personilnya yang berjauhan, dua anggota personil band ini menempuh pendidikan di Kota Bandung (Faris) dan Jogja (Rian). Namun, mereka percaya bahwasanya seni dan kreatifitas tidak terhalang hanya karena jarak saja. Mereka juga memiliki etos kerja Do It Yourself (DIY) dalam membuat karya – karya nya. Lirik yang dibuat oleh Dopamin sendiri juga tidak jauh dari isu sosial, isu percintaan anak muda, dan keresahan terhadap politikus.
Kuartet pop Dopamin yang beranggotakan Ihsan (vokal, gitar), Faris (gitar), Rian (bass) dan Iqbal (drum) baru saja merilis debut karyanya berjudul “Flurry” pada tanggal 5 Maret 2024 lalu. Yang di-mixing oleh Noise Blast Record serta di-distribusikan oleh Attack City Records. Dopamin sendiri merupakan band dari Kota Serang, Banten yang memiliki genre Tweepop/Power Pop/Alternative Pop.
Lagu yang kental dengan suara-suara energik dan ceria itu berhasil menciptakan suatu imaji tentang dunia yang penuh dengan kedamaiaan. Disempurnakan dengan aransemen ala genre Twee-pop yang biasanya terdengar merdu dengan suara perempuan, Dopamin justru menyajikannya dengan balutan vokal pria.
“Flurry” adalah lagu yang ditulis oleh sang gitaris yaitu Faris Ramdhani. Di lagu ini menggambarkan kebingungan akan pemikiran para ‘Penguasa’ yang ingin mendamaikan dunia dengan cara menguasainya. Lirik pada lagu ini memiliki makna tertentu disetiap katanya. Sebuah pesan dan pertanyaan tersirat dilagu ini ialah “Apakah kita tidak bisa hidup damai secara berdampingan?”. Lagu ini memiliki aransemen musik yang energik dan penuh semangat serta lirik yang cukup tersurat dengan tempo yang cukup cepat serta iringan melodi gitar yang catchy dengan gaya chord yang cukup simple dari rhytm nya.
Proses pembuatan” Flurry” juga bisa dibilang cukup menarik, mengingat dua anggota Dopamin, berkuliah di luar Kota Serang, Faris di Bandung dan Rian di Jogja. Meski begitu, Ihsan, sang vokalis mengatakan kendala jarak tak menjadikan grup musiknya untuk tetap terus berkarya. Ia bahkan berguyon dengan menyebut Dopamin sebagai grup band long distance relationship (LDR). Dopamin juga ingin memberikan pesan bahwa “Kreatifitas tidak mengenal jarak, meskipun para personil jaraknya berjauhan, mereka bisa menciptakan karya yang apik.”
Artwork “Flurry” yang cukup menarik mata ini diciptakan oleh Atika Magnalena yang tersirat dalam gambar tersebut; Bunga yang berarti ego, Dissident yang bermakna lidah yang tertusuk (membangkang), Kancing dan X yang bermakna bingung dengan ego (tidak sinkron/tidak sama/tidak menemukan kesamaan).