Dengan menggali inspirasi dari pengalaman pribadi masing-masing personel, Shipgate berhasil menangkap esensi kehidupan kampus, dinamika keluarga, dan sorotan terhadap apa yang tengah berkecamuk di kota Surakarta. Dalam album “Gemuruh Bising Kota” ini, Shipgate memadukan beragam pengaruh musik, mulai dari era rock klasik tahun 70-an hingga sentuhan blues ala Stevie Ray Vaughan dan Jimi Hendrix.
Terdiri dari delapan trek yang penuh dengan semangat dan keberanian, seperti “Gejolak Muda”, “Berandal Pinggiran”, “Resiko”, “Belantara Perantauan”, “Perjalanan”, “Setengah Melingkar”, “Paradoks”, dan “Konsekuensi”, Shipgate mempersembahkan kisah-kisah yang menggugah jiwa melalui alunan musik yang kental dengan nuansa rock.
Menariknya, dalam proses pembuatan album ini, Shipgate menunjukkan dedikasi yang luar biasa dengan memanfaatkan segala yang ada di sekitar mereka. Mulai dari merekam instrumen bass, gitar, dan synthesizer di dalam kamar kos salah satu personel, hingga bekerja sama dengan Biru Studio untuk merekam drum dan vokal. Kolaborasi yang terjalin dengan WoodHouse Space pun memberikan warna tersendiri dalam perjalanan album ini. Dengan kerja keras dan semangat yang membara, “Gemuruh Bising Kota” segera akan dirilis dalam bentuk fisik, baik dalam format CD maupun kaset pita.
Dibalut dengan semangat baru dan energi yang membara, Shipgate saat ini beranggotakan:
- Muhammad Kemal Fadhillah: Vokalis & Bassist
- Rizal Mahendra: Gitaris
- Mohammad Brian Sasongko: Synthesizer
- Dedy Poetra Yulianto: Drummer
- Muhammad Arkan Abadi: Gitaris
Gemuruh yang dihadirkan oleh Shipgate tidak hanya sekadar suara, melainkan seruan dari jiwa para mahasiswa, yang menandaskan bahwa kebisingan kota adalah bagian dari perjuangan mereka untuk berkarya dan mengekspresikan diri. Dengan “Gemuruh Bising Kota”, Shipgate mengukir namanya dalam kancah musik Indonesia dengan keberanian, kesederhanaan, dan kejujuran.