Seperti batu safir yang memancarkan pesona dari kilauannya, Neeloa berharap musik mereka dapat memberikan kesan yang mendalam dan indah bagi para pendengarnya. Di sisi lain, pohon Oak yang kuat mencerminkan ketahanan dan soliditas yang menjadi pondasi dalam perjalanan mereka bermusik. Harapannya, Neeloa dapat terus menjaga soliditas ini dalam setiap langkah mereka, tetap kuat dan kokoh seperti pohon Oak.
Setelah sukses merilis karya bertajuk “Nuansa”, Neeloa kini tengah meluncurkan karya indah lainnya yang berjudul “Mantra”. Lagu ini merupakan salah satu lagu dalam rangkaian “Neeloa Road to 1st Album”. “Mantra” sendiri membawa filosofi yang mendalam, menggambarkan perjalanan emosional seseorang yang berada dalam fase terpuruk, merasakan titik terendah dalam hidupnya. Namun, di tengah kegelapan tersebut, tanpa disangka-sangka, ia bertemu dengan seseorang yang membawa perubahan besar dalam hidupnya. Pertemuan ini dirasakan seperti sebuah mantra dari Ilahi, atau sepercik cahaya yang memberikan dorongan positif, menghidupkan kembali semangat, dan menemukan makna ketenangan serta kebahagiaan.
Musik yang dibawakan oleh Neeloa banyak dipengaruhi oleh musik Post-Punk, New Wave, dan Alternative dari era ‘70-an, ‘80-an, ‘90-an, hingga masa kini. Pengaruh ini terasa dalam setiap aransemen lagu mereka, menciptakan suara yang khas dan nostalgik namun tetap relevan dengan masa kini. Dari segi lirik, Neeloa banyak terinspirasi oleh pengalaman pribadi, pemikiran, dan realita kehidupan dari berbagai perspektif. Ini memberikan kedalaman dan kejujuran dalam setiap lagu yang mereka ciptakan.
Dengan “Mantra”, Neeloa berharap dapat menyentuh hati pendengarnya, membawa pesan bahwa dalam kegelapan sekalipun, selalu ada harapan dan cahaya yang bisa ditemukan.